[Snack-Id] Begitu membuka bungkusan malkist rasa abon Roma, aromanya begitu kuat, seperti mengangkat panggangan kue dari microwave oven, Nendang banget.
Yups! Itulah salah satu varian produk malkist yang bisa kita jumpai di warung swalayan. Varian lainnya ada rasa original dan vegetable. Tapi, kita bahas yang satu ini dulu.
Roma adalah merek biskuit yang dimiliki oleh Mayora Indah Tbk. sebuah perusahaan makanan dan minuman ringan nasional yang telah masuk bursa efek. Ada beberapa divisi di perusahaan ini yang menangani tidak saja biskuit, tetapi juga makanan dan minuman ringan kecil lainnya, seperti permen dan kopi.
Setelah mendapatkan kesan pertama yang kuat, mari kita lanjutkan menikmati sekeping demi sekeping malkist abon Roma sembari mengulasnya. Kesan kedua adalah garing dan renyah. Kerenyahannya lebih lembut dibandingkan dengan varian lain yang rasa original atau malkist cracker yang bersalut gula.
Kelembutan teksturnya membuat biskuit ini lumer dalam sekali-dua kali kunyahan. Hanya saja, kadang kunyahan menempel di langit-langit lidah, sehingga membuat rasa tidak nyaman. Entah itu terjadi pada biskuit ini, atau dengan cracker lainnya, saya akan mencari-tahu di kesempatan lain dengan produk sejenis lainnya. Yang jelas, saya mengalami hal itu.
Di atas kepingan bikuit, terdapat taburan tipis bumbu aroma abon dan gula pasir. Malkist Roma mempunyai aroma dengan tekstur yang lebih kuat dari rasa abon sapi. Hanya saja, tidak ada serat-serat kering daging dan bawang putih khas abon, karena merupakan bumbu beraroma abon. Di sisi lain bumbu tersebut memberikan efek after taste yang kurang enak di lidah Tapi jangan kuatir, karena hal itu bisa dinetralkan dengan secangkir teh atau kopi hangat yang tidak terlalu manis.
Malkist rasa abon Roma mempunyai kemasan dengan tulisan berwarna hijau, yang dijadikan pembeda dari pesaingnya yang mengeluarkan cracker dengan varian sejenis. Kecil, tapi konsumen langsung mengingatnya, tanpa harus banyak pertimbangan.
Dari sisi kemasan, agaknya Roma membuatnya minimalis, seperti memaksakan pakaian yang sesak. Membuka kemasan cracker ini agak sulit, karena memang sedikit dipaksakan. Kepingan biskuitnya pun sulit untuk diambil tanpa mematahkan salah satunya. Hal itu terjadi karena cracker terlalu terhimpit. Satu hal lagi, tulisan keterangan bahan dan food fact di kemasan hampir tak terlihat karena samar dengan warna latarnya.
DISCLAIMER: Pernyataan yang bersifat ulasan dan testimoni adalah murni pengalaman pribadi, tidak untuk menggiring pembaca dalam menentukan atau mengurungkan niat saat memilih suatu produk yang akan dibeli. Pengalaman atas produk yang sama mungkin berbeda-beda bagi pembaca.
Setelah mendapatkan kesan pertama yang kuat, mari kita lanjutkan menikmati sekeping demi sekeping malkist abon Roma sembari mengulasnya. Kesan kedua adalah garing dan renyah. Kerenyahannya lebih lembut dibandingkan dengan varian lain yang rasa original atau malkist cracker yang bersalut gula.
Kelembutan teksturnya membuat biskuit ini lumer dalam sekali-dua kali kunyahan. Hanya saja, kadang kunyahan menempel di langit-langit lidah, sehingga membuat rasa tidak nyaman. Entah itu terjadi pada biskuit ini, atau dengan cracker lainnya, saya akan mencari-tahu di kesempatan lain dengan produk sejenis lainnya. Yang jelas, saya mengalami hal itu.
Malkis abon Roma: yang warna ijoo tulisannya.. |
Malkist rasa abon Roma mempunyai kemasan dengan tulisan berwarna hijau, yang dijadikan pembeda dari pesaingnya yang mengeluarkan cracker dengan varian sejenis. Kecil, tapi konsumen langsung mengingatnya, tanpa harus banyak pertimbangan.
Dari sisi kemasan, agaknya Roma membuatnya minimalis, seperti memaksakan pakaian yang sesak. Membuka kemasan cracker ini agak sulit, karena memang sedikit dipaksakan. Kepingan biskuitnya pun sulit untuk diambil tanpa mematahkan salah satunya. Hal itu terjadi karena cracker terlalu terhimpit. Satu hal lagi, tulisan keterangan bahan dan food fact di kemasan hampir tak terlihat karena samar dengan warna latarnya.
DISCLAIMER: Pernyataan yang bersifat ulasan dan testimoni adalah murni pengalaman pribadi, tidak untuk menggiring pembaca dalam menentukan atau mengurungkan niat saat memilih suatu produk yang akan dibeli. Pengalaman atas produk yang sama mungkin berbeda-beda bagi pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar